Hubungan antarpribadi
memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan kita. Orang memerluka
hubungan antarpribadi terutama untuk dua hal, yaitu perasaan (attachment) dan
ketergantungan (dependency). Teori-teori yang menjelaskan berkembangnya suatu
hubungan antara lain adlah self disclosure, yaitu proses mengungkapkan
informasi pribadi kepada orang lain dan sebaliknya. Teori lain, yaitu social
penetration mengemukakan bahwa bahwa orang saling mengenal atau memahami
melalui tahap mengungkapkan informasi yang superficial sampai kepada informasi
yang pribadi. Sementara Steven Duck dengan pendekatan process view menyatakan
bahwa hubungan tidak berkembang, dan hubungan dapat sekaligus stabil dan
memuaskan. Sedangkan teori social exchange mnenjelaskan bahwa orang sebenarnya
mneggunakan prinsip ekonomi dalam suatu hubungan. Yaitu dengan mempertimbangkan
kontribusi dan pengaruhnya terhadap kontribusi oranglain dalam hubungan
tersebut. Kanp merumuskan model tahapan hubungan yang menunjukkan bahwa orang
mempertimbangkan untuk menuju hubungan yang lebih akrab dengan orang lain. Akhirnya
Duck kembali mengemukakan bahwa hubungan antarpribadi dapat berakhir dan
biasanya melalui tahap-tahap intra psikis, tahap dyadic, tahap social, dan
tahap grave dressing.
Selasa, 14 Juni 2016
Teori Komunikasi Antarpribadi. Modul 2 "Memahami Orang lain dalam Komunikasi"
Komunikasi pribadi yang
efektif juga mensyaratkan kita untuk lebih memahami orang lain. Memahami orang
lain ini ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty reduction) dan
perbandingan sosial (social comparison) terutama bagi yang baru saling
mengenal. Proses mempresepsi orang lain mencangkup implicit personality theory.
Proses atribusi, dan response sets. Implicit personality theory mengasumsikan
kita sebagai psikolog amatir yang mneggunakan perangkat psikologi untuk
mempresepsi orang lain. Proses atribusi mencoba untuk mengenali penyebab atau
pengendali atas suatu peristiwa kepada seseorang atau sesuatu. Sedangkan reponse
sets adalah predisposisi tertentu yang dilakukan untuk menanggapi orang lain.
Upaya untuk
mempengaruhi presepsi oranglain terhadap diri kita telah membuat kita
menerapkan sejumlah strategi. Impression management mengungkapkan bahwa orang
cenderung untuk mengarahkan presepsi orang lain terhadap dirinya. Rethorical sensitivity
mengajarkan orang untuk peka terhadap diri sendiri, situasi terutama orang
lain. Atributional respon adalah cara lain dari penggunaan proses atribusi
melalui perilaku kita sebagai reaksi atas tindakan oranglain. Sedangkan antarpribad
adalah tanggapan atau reaksi atas perilaku orang lain.
Teori Komunikasi Antarpribadi. Modul 2 "Memahami Diri Pribadi dalam Komunikasi"
Dalam komunikasi
antarpribadi, memahami diri pribadi merupakan suatu syarat yang mendasar. Diri pribadi
biasanya pusat dari proses komunikasi dan dengan memahami diri pribadi, kita
akan lebih memahami komunikasi yang kita lakukan.
Upaya kita untuk
memahami diri pribadi ini disebut presepsi, dimana melalui indra yang dimiliki,
kita menangkap informasi atas objek tertentu. Melalui alat pikir dan logika,
kita merepreentasikan informasi yang telah kita peroleh melalui pengindraan. Proses
ini memiliki subjektifivas tinggi dan beberapa kelemahan didalamnya. Presepsi memiliki
sifat-sifat : pengalaman selektif, penyimpulan, tidak akurat dan evaluative.
Sementara itu
elemen-elemen presepsi adalah sensasi/pengindraan, harapan, bentuk dan latar
belakang, perbandingan, konteks. Dari elemen-elemen kita dapat menemukan pola,
yaitu bentuk pengorganisasian yang
menciptakan suatu kesatuan yang utuh.
Langkah pertama
dalam presepsi adalah menyadari diri kita sendiri yaitu mengungkapkan apa dan
siapa kita ini. Beberapa elemen yang membentuk kesadaran diri adalah konsep
diri, self esteem, dan multiple selves. Sementara itu, kesadaran diri juga
merupaka proses yang akan terus-menerus berubah dan berkembang sepanjang hidup
kita. Adapaun konsep-konsep yang mempengaruhi perkembangan kesaran dan diri ini adalah “reflexive self, social self,
dan becoming self”.
(1) Reflexive self : kesadaran diri kita bersifat dua
arah. Apabila kita memandang kedalam cermin, kita tidak hanya melihat diri
kita. Tetapi juga melihat diri kita (yang dipantulkan oleh cermin) yang sedang
memandang kita. Kita berpresepsi bahwa diri kita terlibat dalam presepsi diri.
(2) Social self : menggunakan orang lain sebagai criteria
utuk menilai konsep diri kita. Ini juga sama seperti “looking glass self” yang
menggambarkan bagaimana kita mengembangkan konsep diri melalui interaksi. Dalam
interaksi, reaksi orang lain merupakan informasi mengenai diri kita, dan
kemudia kita menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan, mengartikan, dan
mengevaluasi konsep diri kita seiring dengan meningkatknya interaksi sosial
yang sesuai. Hal ini membuat kita menjadi lebih efektif dalam komunikasi
antarpribadi.
(3) Becoming self : perubahan konsep diri tidak terjadi
secara mendadak atau drastic, melainkan secara gradual melalui aktivitas
sehari-hari kita.
Teori Komunikasi Antarpribadi. Modul 2 "Dimensi-Dimensi Pribadi dan Relasional"
Secara uum komunikasi
antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara
orang-orang yang saling berkomunikasi. Proses mengacu pada perubahan dan tindakan
(action) yang berlangsung terus menerus. Komunikasi adalah suatu pertukaran,
yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbale balik. Sedangkan makna, sesuatu yang dipertukarkan
dalam proses tersebut.
Terdapat 6 karakteristik
yang menentukan apakah suatu kegiatan atau tindakan dapat disebut sebagai
komunikasi atarpribadi atau tidak menurut Judy C. Pearson (1983).
(1) Dimulai dengan diri sendiri (self). Presepsi komunikasi
yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari kita sendiri, artinya
dibatasi oleh pengalaman kita sendiri.
(2) Bersifat interaksional. Mengacu pada tindakan pihak
yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.
(3) Melibatkan siapa partner komunikasi kita dan
bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.
(4) Mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara
pihak-pihak yang berkomunikasi.
(5) Melibatkan pihak yang saling tergantung satu dengan
yang lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi.
(6) Komunikasi antarpribadi tidak dapat diulang. Apabila
kita salah mengucapkan mungkin kita bisa meminta maaf atau diberi maaf.
“Individu dalam
Komunikasi Antarpibadi”
Letak Lokus
Psikologis.
Proses
psikologis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam komunikasi antarpribadi.
Komuikasi adlah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam suatu tempat
individu, dan tidak mungkin di=apat diamati secara langsung. Lokus psikologis
dari komunikasi mengasumsikan individu memiliki dua dimensi diri, yaitu :
Internal dan Eksternal.
Hal ini terjadi karena dalam komunikasi
antarpribadi kita mencoba menginterpretasika makna yang menyangkut diri kita
sendiri, diri oranglain dan hubungan yang terjadi. Fungsi psikologis dari komunikasi adalah
untukmenginterpretasikan tanda-tanda melalui tindakan atau perilaku yang dapat
diamati. Kita akan melakukan seleksi terhadap mana yang “palsu” dan mana yang “asli”.
Kesemuanya terjadi melalui satu proses pikir yang melibatkan penarikan
kesimpulan. Dalam komunikasi antarpribadi, masing-masing individu secara
simultan akan menggunakan tiga tataran yang berbeda, yaitu : Presepsi,
Metapresepsi, dan Metametapresepsi. Ketiga tataran ini akan mempengaruhi
sepanjang proses komunikasi.
Senin, 13 Juni 2016
Memahami Teori Komunikasi. Modul 1 "Empat Prespektif dalam Ilmu Komunikasi"
Terdapat 4 prespektif yang
mendasari pengembangan teori komunikasi. Keempat prespektif tersebut adalah :
Covering laws (hukum), Rules (aturan), System Theories (teori sistem), dan
symbolic Interactionism (simbolik interaksionisme).
Prespektif “Covering Laws”
berlandaskan pada prinsip “Sebab-Akibat” atau hubungan kausal. Prespektif
“Rules” berdasarkan prinsip praktis bahwa manusia aktif memilih dan mengubah
aturan yang menyangkut kehidupannya. Prespektif “System Theories” mempunyai
empat ciri :
(1)
Sistem adalah suatu keseluruhan yang teriri atas
bagian-bagian/unsur-unsur dengan karakterisiknya masing-masing.
(2)
Sistem berada secara tetap dalam lingkungan yang
berubah.
(3)
Sistem hadir sebagai reaksi atas lingkungan
(4)
Sistem merupakan koordinasi dari hierarki.
Prespektif “Simbolik
Interaksionisme” member penekanan pada penelaahan interaksi serta maknanya.
Memahami Teori Komunikasi Modul 1 "Komponen Konseptual dan Jenis-jenis Teori Komunikasi"
Terdapat 15 komponen konseptual
yang dapat dijadikan sebagai fokus dalam menganalisis fenomena komunikasi
(Frank E.X. Dance, 1976), yakni :
(1)
Simbol/tanda : Komunikasi adlah pertukaran pikiran
atau gagasan secara verbal (Hoben, 1954).
(2)
Pengertian/pemahaman : Suatu proses dimana kita bisa
memahami dan dipahami oranglain. Proses yang dinamis secara konstan bisa
berubah sesuai situasi yang berlaku (Andreson, 1959).
(3)
Interaksi/hubungan sosial : Interaksi juga dalam
tingkatan biologis. Suatu perwujudan komunikasi, tanpanya tindakan kebersamaan
tidak akan terjadi (Mead, 1963).
(4)
Pengurangan rasa ketidakpastian : Komunikasi
didorong timbul oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,
bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Barnlund, 1964).
(5)
Proses : Penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain emelalui penggunaan symbol seperti kata-kata, gambar,
angka, dll (Berelson & Steiner, 1964)..
(6)
Penyampaian/pertukaran : Komunikasi menunjuk kepada
apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau
menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan.
(7)
Menghubungkan/menggabungkan : Proses yang
menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Reusch, 1957).
(8)
Kebersamaan : Proses yang membuat semula dimiliki
seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih (Gode, 1959).
(9)
Saluran/alat : Komunikasi adlah alat pengiriman
pesan kemiliteran pemerintah/order, dll. Seperti “Telegraf, Telepon, Radio,
Kurir,dll” (American College Dictionary).
(10)
Replikasi memori : Proses mengarahkan perhatian
seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier & Harwood, 1953).
(11)
Tanggapan diskriminatif : Komunikasi adalah
tanggapan diskriminatif dari suatu organisasi terhadap suatu stimulus (Stevens
1950).
(12)
Stimuli : Tindakan Komunikasi sebagai penyampaian
informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap
penerima (Newcomb, 1966).
(13)
Tujuan/kesengajaan : Penyampaian pesan yang
disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku
pihak pertama (Miller, 1966).
(14)
Waktu/situasi : Suatu transisi dari suatu
keseluruhan struktur situasi ke situasulain sesuai pola yang diinginkan
(Sondel, 1956).
(15)
Kekuasaan/kekuatan
: Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan
(Schacter, 1951).
Berdasarkan metode penjelasa dan
cakupan objek pengamatannya, teori komunikasi terdiri dari dua kelompok.
Pertama, teori-teori umum yang
mencakup :
Teori fungsional dan struktural :
Adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara struktur yang
berada diluar diri pengamat. Seorang pengamat adalah bagian ddari sturktur dan
cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada diluar dirinya.
Teori behavioral dan kognitif : Teori yang
berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu pengetahuan dan behavioralis lainnya
yang cenderung memusatkan pengamatan pada diri manusia secara individual. Teori
ini mengutamakan “verieble analytic” (alanisis variabel), mengidentifikasikan
variable kognitif yang dianggap penting serta mencari hubungan korelasi
diantara variable. Menurut pandangan teori ini, sebagai manifestasi dari
tingkah laku, proses berpikir, dan fungsi “bio-neural” dari individu. Karena
itu variable penentu yang mmegang peranan penting terhadap sarana kognisi
seseorang (termasuk bahaasa) biasanya berada diluar control dan kesadaran orang
tersebut.
Teori konvensional dan
interaksional : kehidupan sosial merupakan suatu proses yang membangun,
memelihara serta mengubah kebiasaan tertentu. Teori ini dianggap sebagai
perekat masyarakat (glue ofsociety). Kelompok teori ini berkembang dari aliran
pendekatan “interaksionisme simbolis” (symbolic interactionism) sosiologi dan
filsafat bahasa ordiner. Teori ini melihat struktur sosial sebagai produk
iteraksi. Fokusnya bukan terhadap struktur tetapi bagaiana bahasa yang
dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan
symbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam
penggunaannya. Menurut teori ini, makna dasarnya kebiasaan yang diperoleh
melalui interaksi. Sifat objektivitas dari makna adalah relative dan temporer.
Teori kritis dan interpretif : Pendekatan
teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat prespektif dan
keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati. Yang hanya bersifat
tentative dan relative. Sedangan pendekatan teori kritis (critical theories)
cenderung menggunakan keputusan-keputusan yang absolute, prespektif dan juga
politis sifatnya.
Kedua, teori-teori kontekstual yang
meliputi teori-teori mengenai komunikasi intrapribadi (komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang), komunikasi antarpribadi (komunikasi yang bersifat
pribadi antarperorangan), komunikasi kelompok (komunikasi yang terjadi antara
orang-orang didalam kelompok), komunikasi organisasi (komunikasi yang terjadi
dalam konteks dan jaringan organisasi melibatkan formal dan informal
komunikasi), dan komunikasi massa (komunikasi yang ditujukan untuk khalayak
yang lebih besar).
Memahami Teori Komunikasi Modul 1 "Pengertian tentang Ilmu dan Teori dalam Komunikasi"
Ilmu Komunikasi adalah ilmu
pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu
penelitian tentang system, proses, dan pengaruhnya yang dilakukan secara
rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan.
Sementara itu, teori komunikasi menunjuk pada konseptualisasi atau penjelasan
logis mengenai fenomena paristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.
Penjelasn dalam teori didasarkan
atas 3 macam prinsip keperluan : Keperluan kasual, keperluan praktis, dan
keperluan logis. Berdasarkan fokusnya, penjelasan dalam teori terdiri atas dua
kategori : Person centered dan situation centered.
Secara umum, teori mempunyai 9 fungsi, yakni :
Mengorganisasikan dan menyimpulkan
: Mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya sepotong-potong. Kita perlu
mengorganisasikan dan mensintesiskan hal yang terjadi dalam kehidupan.
Kesimpulan pola dan hubungan yang ditemukan mendapatkan hasil berupa teori
sebagai dasar studi berikutnya.
Memfokuskan : Aspek dari suatu objek harus
jelas fokusnya, menjelaskan tentang suatu hal bukn banyak hal.
Menjelaskan : Membuat suatu
penjelasan tentang hal yang diamatinya. Tidak hanya memahami pola dan hubungan
tetapi juga menginterpretasikan peristiwa tertentu.
Mengamati : Teori tidak hanya
menjelaskan apa yang yang sebaiknya diamati, tetapi juga member petunjuk
bagaimana cara mengamatinya. Teori yang baik berisikan konsep operasional yang
bisa dijadikan untuk mengamati hal yang rinci berkaitan dengan elaborasi teori.
Membuat prediksi : Prediksi adalah
suatu perkiraan atas apa yang akan terjadi sebagai gambaran apabila hal-hal
yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dimasa sekarang.
Heuristic : Aksioma umum
mengatakan, teori yang terbaik adalah teori yang mampu merangsang penelitian
sebagai upaya meragsang penelitin selanjutnya.
Komunikasi : Teori seharusnya tidak
menjadi monopoli sipenciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan
terbuka terhadap kritikan-kritikan sebagai cara untuk memodifikasi dan
penyempurnaan teori.
Kontrol/mengawasi : Sifatnya
normative. Asumsi teori dapat berkembang menjadi norma atau nilai yang dipegang
dalam kehidupan. Teori sebagai pengendali’pengontrol tingkah laku kehidupan
manusia.
Generatif : Fungsi generative
menonjol dikalangan pendukung tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori
kritis. Teori ini juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan cultural
serta untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru.
Pengembangan teori meliputi empat tahapan :
(1) Mengembangkan Pertanyaan “Developing Questions”
(2) Menyusun Hipotesis ”Forming
Hypotheses”
(3) Menguji Hipotesis “Testing The
Hypotheses”
(4) Memformulasikan Teori “Formulating
Theory”
Untuk mengevaluasi kesahihan teori
ada lima patokan yang dapat dipergunakan yakni : Cakupan teoritis, kesesuaian,
heuristic, validitas, dan parsimony (kesederhanaan).
Memahami Teori Komunikasi. Modul 1 "Pendekatan-pendekatan Keilmuan"
Ilmu Komunikasi adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan sosial yang berssifat multi displiner. Disebut demikian
karena pendekatan yang digunakan menyangkut berbagai bidang keilmuan (disiplin)
lainnya, seperti linguistic, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan
ekonomi.
“ Pendekatan-pendekatan Keilmuan “
Pendekatan-pendekatan keilmuan
dalam masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya,
dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok atau aliran pendekatan. Ketiga kelompok
tersebut adalah pendekatan scientific (ilmiah-empiris), pendekatan humanistic
(humaniora-interpretatif), serta pendekatan social sciences (ilmu-ilmu sosial).
Pendekatan yang pertama menekankan
pentingnya objektivitas yang didasarkan atas standarisasi observasi. Pendekatan
ini juga membuat pemisahan yang tegas antara known dan knower. Pendekatan ini
lazim digunakan dalam ilmu-ilmu eksakta. Pendekatan kedua mengasosiasikan ilmu dengan
prinsip “objektivitas”. Ilmu,menurut pendekatan ini merupakan suatu hasil
interpretasi subjektivitas yang berada dalam diri peneliti (in here). Menurut
aliran ini, pihak peneliti (knower) tidak boleh memisahkan diri dari objek yang
ditelitinya (known). Pendekatan ini lazim digunakan dalam ilmu-ilmu yang
mempelajari sejarah, kebudayaan, system nilai, kesenian, dan pengalaman
pribadi. Pendekatan ketiga, merupakan gabungan atau kombinasi dari pendekatan
pertama dan kedua. Pendekatan ketiga inilah yang diterapkan dalam ilmu
pengetahuan sosial, termasuk ilmu komunikasi. Dalam perkembangan sekarang ini,
pendekatan yang ketiga ini terbagi dalam dua kubu : Ilmu pengetahuan tingkah
laku (behavioral science) dan ilmu pengetahuan sosial (social science).
Minggu, 12 Juni 2016
Analisis Film “ SUDUT KEHIDUPAN “
“ Sudut Kehidupan”
adalah sebuah karya film Mahasiswa/I Akademi Komunikasi Media Radio TV &
Periklanan yang diproduseri oleh Yulia Syahadah Barenda dan disutradarai oleh
Yosephine Eunike Larasati, merupakan cerita yang mengandung pembelajaran dan
makna kehidupan yang berarti. Pemerannya terdapat seorang ibu bernama Salihatun
yang tinggal didaerah Kranji Baru. Ibu berusia 33th ini memiliki dua
orang putra. Putra pertama bernama Misbahudin yang biasa dipanggil Ikbal. Ikbal
bersekolah disalah satu SMK Swasta di Bekasi, dan putra kedua bernama Dimas
berumur 9th dan masih duduk di Sekolah Dasar. Pak Slamet adalah
suami dari Ibu Salihatun yang bekerja sebagai kuli bangunan. Tentunya dengan
penghasilan yang tidak terbilang dapat mencukupi semua kebutuhan keluarganya, membuat
Salihatun membantu mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan
berjualan pecel keliling menggunakan sepedah yang terdapat alat tambahan
sebagai tempat untuk pecel yang dijual dibagian belakang sepedah. Ibu dua orang
anak ini menjadi penjual pecel keliling membantu suami berjuang untuk melanjutkan
hidup juga demi buah hati yang harus tetap melanjutkan pendidikannya hingga
tamat sekolah. Berharap agar bisa menjadi buah hati yang membanggakan dan dapat
membangun derajat kedua orangtuanya. Berbelanja menyiapkan bahan-bahan untuk
membuat pecel, memproses bahan-bahannya dari yang masih berbentuk utuh lalu
dipotong sesuai ukuran untuk memperindah bentuk, dicuci berkali-kali hingga
bersih, diberi bumbu agar lebih sedap saat telah jadi untuk dinikmati adalah keseharian
Salihatun dalam bekerja. Pekerjaannya juga sebagai persamaan hidup. Saat manusia
yang polos dan ditakdirkan tidak satupun dari mereka memiliki kesempurnaan,
maka akan ada proses dimana manusia tersebut berusaha untuk memperbaiki diri
agar lebih baik dari sebelumnya. Banyaknya cobaan berarti menjadi bumbu dalam
kehidupan agar bisa lebih bijaksana dalam hidup dan menjadikan pribadi yang
kuat, tegar dapat menjadi contoh sebagai hasil dari pengalaman yang dilewati. Begitu
besar pengorbanan dan ujian hidup yang dihadapi keluarga Salihatun tetapi tidak
membuat mereka lupa akan nikmat pemberian ALLAH SWT yang masih lebih besar
dibandingkan ujian yang mereka hadapi. Dan menggantungkan segala harapan kepada
Tuhan adalah hal yang tidak pernah ia lepaskan karena hanya itulah yang menjadi
penguat hati Salihatun bahwa suatu saat perjuangannya tidak akan sia-sia dan
hasil jeri payahnya akan terbalas apabila putra-putranya kelak berhasil. Karena
salah satu hal kebaikan yang dapat kita petik dari seorang Salihatun adalah “
Keluarga adalah hal terindah yang tidak dapat dibeli oleh apapun. Kebersamaan
dengan mereka adalah momen yang TIDAK TERNILAI “. Itulah sebabnya Salihatun
tidak lupa bersyukur kepada nikmat yang diberikan untuknya.
Film ini menjadi
inspirasi dan motivasi bagi mereka yang terus mengeluh akan kekurangan yang
mereka rasakan. Tanpa disadari bahwa masih banyak orang-orang kurang beruntung
yang menginginkan keadaan yang kita miliki saat ini. Karya ini juga menjadi
gambaran bagi anak-anak yang memiliki kelebihan dalam kehidupan keluarganya
agar tidak menyepelekan perjuangan orangtua dalam menghidupi dan mencukupi
semua kebutuhan mereka.
PENJELASAN BAHAN DAN ALAT CUCI FOTO MANUAL
Fotografi kini telah memasuki era yang sangat modern dengan kecanggihan yang serba digital, baik dalam pengambilan gambar maupun saat proses pencetakan. Perlu diketahui bahwa hal yang mendasar dalam dunia fotografi juga tidak klah penting untuk kita pelajari sehubungan dengan wawasan kita dalam menguasai dunia fotografi.
Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang alat dan bahan yang digunakan dalam proses mencuci foto secara manual.
Pertama adalah alat-alat yang di butuh kan untuk proses cetak manual, yaitu :
1. Kamar Gelap
Sebuah kamar yg kedap cahaya.sedikit saja cahaya mampu menembus kamar gelap kita, akan mempengaruhi hasil. agar bener2 kedap lapisilah seluruh ruangan dengan kertas hitam.jangan lupa pasang exhause karna obat2 an cuci cetak adalah racun.
2. Enlarger Set
yaitu sebuah proyektor khusus untuk mencetak foto, dimana alat tersebut di gunakan untuk membakar kertas foto dengan cahaya. cahaya dari enlarger akan diproyeksikan film ke arah kertas foto,sehingga gambar dalam film yg tertembus cahaya akan tercetak di kertas foto tersebut.
3. Wadah Plastik 3 Buah
Wadah yg digunakan bisa dari apa saja yg penting ukuran wadah mampu untuk merendam seluruh kertas foto.gunakan yg berbahan plastik agar obat2 an tidak bereaksi secara kimia.
4. tabung cuci film
alat tersebut berbentuk tabung dan kedap cahaya.sudah dilengkapi dengan rel khusus yg didesain untuk film,agar film yg di rendam tidak saling menempel(maaf ga ada fofotnya)
5. penjepit
untuk mengangkat film dari wadah setelah perendaman agar tangan kita tidak perlu menyentuh obat2 an
6. termometer
7. es batu
8. air bersi
9. jepitan baju
10. obat2an cetak foto yg terdiri dari developer, Stop Bath dan Fixer.
langkah selanjutnya setelah semua alat tersedia:
1. larutkan developer dan fixer dengan air bersih sesuai kebutuhan.jangan dicampur.pisahkan wadahnya atara kedua obat tersebut.baca aturan pakai yg tertera di wadah.masing2 obat beda aturan pakainya.ikuti saja yg tertulis di wadahnya masing2.
untuk newbie sebaiknya jangan bikin aturan sendiri karena untuk melakukan percobaan harus hapal karakter dari obat yg kita beli.so ikutin aja aturannya.
2. masukan developer ke dalam tabung cuci film. sampai kira2 seluruh film terendam semua.kemudian rendam tabung tersebut di dalam wadah yg sudah diberi es batu untuk mendapatkan suhu developer menjadi kurang lebih 4derajat C, sebab untuk mendapatkan hasil cuci film terbaik, suhu developer harus kurang elbih 4 derajat C .letakkan termoeter untuk mengecek suhu developer.fixer tidak perlu didinginkan
3. sembari menungu suhu developer turun, kita siapkan filmnya.keluarkan film dari roll film sedikit saja.asal cukup untuk di pegang.umumnya, ketika kita menggulung film setelah selesai memotret, di gulung sampai habis dan seluruh film masuk dalam roll.cara mengeluaarkan film dari roll yaitu bisa di buka langsung tutup atasnya di dalam kamar gelap.atau dengan mencabut keluar
untuk mencabut keluar, kita butuh film bekas sepanjang kurang lebih 20 cm panjangnya.
masukan filem bekas tersebut ke dalam roll film.kemudian gulung film nya dengan memutar pin yg ada di bagian film.
untuk memutar pun gak sembarangan.pastikan arah putaran searah dengan arah gulungan film dalam roll.setelah film bekas tersebut mau ikut tergulung, gulung terus sampai habis,tapi sisakan sedikit untuk mencabut.nah cabut dengan cepat film bekas tersebut, en wala,... film dalam roll akan ikut tercabut.
pilih cara yg paling gampang.en kalo aku prefer dengan mencabut.
4. nah fase selanjutnya kita harus masuk kamar gelap.gulung film ke rel yg ada di tabung.
dalam hal ini kemampuan tangan mutlak diperlukan coz kita ga bisa melihat nya.jadi di butuhkan keahlian khusus juga.latihan aja pasti bisa.setelah selesai, masukan rel yg sudah terpasang filmnya ke dalam tabung.
5. masukan developer yg sudah bersuhu 4 derajat.
rendam film dengan developer selama satu menit, kemudian lagukan agitasi, yaitu membalik-balik tabung dengan persaan selama satu menit agar obat terkocok di dalam tabung.
setelah itu biarkan lagi satu menit,kemudian agitasi lagi semenit.lakukan terus sampai waktu yg diperlukan.
nah berapa waktu yg di perlukan tergantung merk film.lihat aja di dos filmnya, disitu tertulis brapa lama kita melakukan proses cuci tersebut.
6. setelah agitasi selesai, keluarkan developer ganti dengan larutan fixer.rendam film dengan fixer kurang lebih 20 menit.cetelah itu film sudah boleh terkena cahaya.kemudian keluarkan film, cuci dengan air bersih.yang paling bagus, cuci pada air mengalir.setelah film bersih dari obat, yg di tandai dengan permukaan film yg keset waktu di gosok, gantung film sampai kering.
Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang alat dan bahan yang digunakan dalam proses mencuci foto secara manual.
Pertama adalah alat-alat yang di butuh kan untuk proses cetak manual, yaitu :
1. Kamar Gelap
Sebuah kamar yg kedap cahaya.sedikit saja cahaya mampu menembus kamar gelap kita, akan mempengaruhi hasil. agar bener2 kedap lapisilah seluruh ruangan dengan kertas hitam.jangan lupa pasang exhause karna obat2 an cuci cetak adalah racun.
2. Enlarger Set
yaitu sebuah proyektor khusus untuk mencetak foto, dimana alat tersebut di gunakan untuk membakar kertas foto dengan cahaya. cahaya dari enlarger akan diproyeksikan film ke arah kertas foto,sehingga gambar dalam film yg tertembus cahaya akan tercetak di kertas foto tersebut.
3. Wadah Plastik 3 Buah
Wadah yg digunakan bisa dari apa saja yg penting ukuran wadah mampu untuk merendam seluruh kertas foto.gunakan yg berbahan plastik agar obat2 an tidak bereaksi secara kimia.
4. tabung cuci film
alat tersebut berbentuk tabung dan kedap cahaya.sudah dilengkapi dengan rel khusus yg didesain untuk film,agar film yg di rendam tidak saling menempel(maaf ga ada fofotnya)
5. penjepit
untuk mengangkat film dari wadah setelah perendaman agar tangan kita tidak perlu menyentuh obat2 an
6. termometer
7. es batu
8. air bersi
9. jepitan baju
10. obat2an cetak foto yg terdiri dari developer, Stop Bath dan Fixer.
- Developer adalah obat pengembang. Saat kita menyinari film, terjadilah perubahan dalam emulsi, yakni setiap butir perak bromida yag terkena cahaya penyinaran berubah secara tidak nyata/terpendam. setelah film yang disinari itu dimasukkan kedalam obat pengembang, maka perak bromida berubah menjadi perak logam dam munculah gambar hitam. Developer yang saya gunakan adalah Micro-MF dan SuperBrom. Developer juga bisa Anda temukan berbagai macamnya seperti : Amidol, Kodak D76, Kodak DK50, Gevaert G20E, Kodak DK15, Kodak DK20, Gevaert 224, Mogranol, Super D,dll.
- Stop Bath adalah obat penghambat. Setelah film dikembangkan, terjadi perubahan butir-butir perak logam, sebelumny sangat kecil, berkembang menjadi besar. pengembangan akan terus terjadi hingga dihentikan menggunakan obat penghambat/Stop Bath. Sb berfungsi untuk menghentikan sekaligus membersihkan film dari sisa-sisa obat pegembang. Perak bromida yang tidak terkena cahaya dan tidak diolah oleh obat pengembang dengan sendirinya larut dalam StopBath. SB yang saya gunakan kali ini adalah Larutan air dengan Asam Cuka. Berbagai jenis SB yaitu : Kodak Sb-4, Kalium Metabisulfit.
- Fixer adalah obat penetap, film yang sudah dikembangkan kemudian diproses dengan obat penetap untuk membersihkan emulsi dari sisa-sisa perak bromida yang tidak terkena cahaya penyinaran dan tidak diolah oleh obat pengembang. Sisa perak bromida yang tidak diperlukan itu harus dilenyapkan dengan obat penetap ( Fixer ) sampao bersih sehingga gambar yang dibangun oleh butir-butir perak bromida dengan obat pengembang tidak dapat berubah lagi bila terkan cahaya. Fixer yang saya gunakan yaitu Acifix. Macam Fixer lainnya juga dapat Anda gunakan seperti : Kodak F24, Kodak F5, da Gavaert G 301A.
1. larutkan developer dan fixer dengan air bersih sesuai kebutuhan.jangan dicampur.pisahkan wadahnya atara kedua obat tersebut.baca aturan pakai yg tertera di wadah.masing2 obat beda aturan pakainya.ikuti saja yg tertulis di wadahnya masing2.
untuk newbie sebaiknya jangan bikin aturan sendiri karena untuk melakukan percobaan harus hapal karakter dari obat yg kita beli.so ikutin aja aturannya.
2. masukan developer ke dalam tabung cuci film. sampai kira2 seluruh film terendam semua.kemudian rendam tabung tersebut di dalam wadah yg sudah diberi es batu untuk mendapatkan suhu developer menjadi kurang lebih 4derajat C, sebab untuk mendapatkan hasil cuci film terbaik, suhu developer harus kurang elbih 4 derajat C .letakkan termoeter untuk mengecek suhu developer.fixer tidak perlu didinginkan
3. sembari menungu suhu developer turun, kita siapkan filmnya.keluarkan film dari roll film sedikit saja.asal cukup untuk di pegang.umumnya, ketika kita menggulung film setelah selesai memotret, di gulung sampai habis dan seluruh film masuk dalam roll.cara mengeluaarkan film dari roll yaitu bisa di buka langsung tutup atasnya di dalam kamar gelap.atau dengan mencabut keluar
untuk mencabut keluar, kita butuh film bekas sepanjang kurang lebih 20 cm panjangnya.
masukan filem bekas tersebut ke dalam roll film.kemudian gulung film nya dengan memutar pin yg ada di bagian film.
untuk memutar pun gak sembarangan.pastikan arah putaran searah dengan arah gulungan film dalam roll.setelah film bekas tersebut mau ikut tergulung, gulung terus sampai habis,tapi sisakan sedikit untuk mencabut.nah cabut dengan cepat film bekas tersebut, en wala,... film dalam roll akan ikut tercabut.
pilih cara yg paling gampang.en kalo aku prefer dengan mencabut.
4. nah fase selanjutnya kita harus masuk kamar gelap.gulung film ke rel yg ada di tabung.
dalam hal ini kemampuan tangan mutlak diperlukan coz kita ga bisa melihat nya.jadi di butuhkan keahlian khusus juga.latihan aja pasti bisa.setelah selesai, masukan rel yg sudah terpasang filmnya ke dalam tabung.
5. masukan developer yg sudah bersuhu 4 derajat.
rendam film dengan developer selama satu menit, kemudian lagukan agitasi, yaitu membalik-balik tabung dengan persaan selama satu menit agar obat terkocok di dalam tabung.
setelah itu biarkan lagi satu menit,kemudian agitasi lagi semenit.lakukan terus sampai waktu yg diperlukan.
nah berapa waktu yg di perlukan tergantung merk film.lihat aja di dos filmnya, disitu tertulis brapa lama kita melakukan proses cuci tersebut.
6. setelah agitasi selesai, keluarkan developer ganti dengan larutan fixer.rendam film dengan fixer kurang lebih 20 menit.cetelah itu film sudah boleh terkena cahaya.kemudian keluarkan film, cuci dengan air bersih.yang paling bagus, cuci pada air mengalir.setelah film bersih dari obat, yg di tandai dengan permukaan film yg keset waktu di gosok, gantung film sampai kering.
Senin, 06 Juni 2016
AKOMM RTVI GLOBAL MEDIA
- 1 : Siaran Radio & Televisi ( Bergerak di depan layar - Tampilan )
- 2 : Teknik Radio & Televisi ( Bergerak di belakang layar - Proses )
- 3 : Public Relation ( Bergerak di Kehumasan - Pencitraan )
- 4 : Periklanan ( Bergerak di bidang Advertising - Concept )
Program Studi Komunikasi D-3
Lama Studi : 6 Semester
Syarat Penerimaan : Lulusan SMA / SMK / MA dan semua jurusan.
Akomm RTVI Global Media juga mengutamakan kenyamanan mahasiswa dalam menjalani program studi dengan fasilitas yang disediakan :
- Kampus Milik Sendiri
- Tenaga Pengajar Profesional & Praktisi di Bidangnya
- Ruang Kuliah ber-AC
- Lab Komputer
- Lab Multimedia
- Lab Studio TV
- Lab Studio Radio
- Lab Editing TV
- Lab Editing Radio
- Lab Studio Foto
- Lab Kamar Gelap
- Hotspots disemua tempat
Akomm RTVI Global Media juga memiliki kerjasama dengan :
- Universitas Gunadarma
- Sindo TV
- Radio Megaswara Bogor
- Radio Megaswara Serang
- Radio Megaswara Sukabumi
- Radio Megaswara Kuningan
- Radio Megaswara Yogyakarta
- PT. Quadrata
- Radio Elgangga Bekasi
- 10. Radio Dakta Bekasi
Dengan 4 Konsentrasi yang ditawarkan Anda dapat meraih profesi sebagai berikut :
- Presenter
- Penyiar Radio&TV
- Script Writer
- Reporter
- Sutradara
- Video Journalism
- Editor
- Cameramen
- Audioman
- Operator Studio
- Public Relation
- Art Director
- Graphic Designer
- Copywriter
- Media Planner
- Account Executive (dll)
Salah satu keunggulan Akomm Rtvi Global Media yaitu menciptakan sistem belajar yang mengutamakan praktiknya dan disertai teori yang menjadi pembimbing dalam praktik. Sehingga lulusan D-3 Akomm Rtvi Global Media sudah tidak diragukan lagi dalam bekerja dilapangan seperti profesional yang sudah memiliki banyak pengalaman. Dan Akomm Rtvi Global Media juga satu-satunya Kampus Broadcast dengan biaya pendidikan yang terjangkau dibandingkan dengan Kampus Broadcast lainnya tetapi memiliki fasilitas belajar dan peralatan Broadcast terbaik diantara yang lain.
Anda ingin menjadi seseorang yang ahli dalam bidang Ilmu Komunikasi seperti PR dan Boradcaster ? " AKADEMI MEDIA RADIO TV & PERIKLANAN " adalah tempat Anda mencapai tujuan kesuksesan Anda dalam berkarya dalam berkarir !!!
Informasi lebih lanjut : Call Center (021) 82423178 / 40534000
Langganan:
Postingan (Atom)