Senin, 13 Juni 2016

Memahami Teori Komunikasi Modul 1 "Komponen Konseptual dan Jenis-jenis Teori Komunikasi"

 Terdapat 15 komponen konseptual yang dapat dijadikan sebagai fokus dalam menganalisis fenomena komunikasi (Frank E.X. Dance, 1976), yakni :
(1)   Simbol/tanda : Komunikasi adlah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal (Hoben, 1954).
(2)   Pengertian/pemahaman : Suatu proses dimana kita bisa memahami dan dipahami oranglain. Proses yang dinamis secara konstan bisa berubah sesuai situasi yang berlaku (Andreson, 1959).
(3)   Interaksi/hubungan sosial : Interaksi juga dalam tingkatan biologis. Suatu perwujudan komunikasi, tanpanya tindakan kebersamaan tidak akan terjadi (Mead, 1963).
(4)   Pengurangan rasa ketidakpastian : Komunikasi didorong timbul oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Barnlund, 1964).
(5)   Proses : Penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain emelalui penggunaan symbol seperti kata-kata, gambar, angka, dll (Berelson & Steiner, 1964)..
(6)   Penyampaian/pertukaran : Komunikasi menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan.
(7)   Menghubungkan/menggabungkan : Proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Reusch, 1957).
(8)   Kebersamaan : Proses yang membuat semula dimiliki seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih (Gode, 1959).
(9)   Saluran/alat : Komunikasi adlah alat pengiriman pesan kemiliteran pemerintah/order, dll. Seperti “Telegraf, Telepon, Radio, Kurir,dll” (American College Dictionary).
(10)                       Replikasi memori : Proses mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier & Harwood, 1953).
(11)                       Tanggapan diskriminatif : Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisasi terhadap suatu stimulus (Stevens 1950).
(12)                       Stimuli : Tindakan Komunikasi sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1966).
(13)                       Tujuan/kesengajaan : Penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak pertama (Miller, 1966).
(14)                       Waktu/situasi : Suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasulain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956).
(15)                       Kekuasaan/kekuatan  : Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan (Schacter, 1951).
Berdasarkan metode penjelasa dan cakupan objek pengamatannya, teori komunikasi terdiri dari dua kelompok.
Pertama, teori-teori umum yang mencakup :
Teori fungsional dan struktural : Adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara struktur yang berada diluar diri pengamat. Seorang pengamat adalah bagian ddari sturktur dan cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada diluar dirinya.
 Teori behavioral dan kognitif : Teori yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu pengetahuan dan behavioralis lainnya yang cenderung memusatkan pengamatan pada diri manusia secara individual. Teori ini mengutamakan “verieble analytic” (alanisis variabel), mengidentifikasikan variable kognitif yang dianggap penting serta mencari hubungan korelasi diantara variable. Menurut pandangan teori ini, sebagai manifestasi dari tingkah laku, proses berpikir, dan fungsi “bio-neural” dari individu. Karena itu variable penentu yang mmegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk bahaasa) biasanya berada diluar control dan kesadaran orang tersebut.
Teori konvensional dan interaksional : kehidupan sosial merupakan suatu proses yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan tertentu. Teori ini dianggap sebagai perekat masyarakat (glue ofsociety). Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan “interaksionisme simbolis” (symbolic interactionism) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Teori ini melihat struktur sosial sebagai produk iteraksi. Fokusnya bukan terhadap struktur tetapi bagaiana bahasa yang dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan symbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya. Menurut teori ini, makna dasarnya kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Sifat objektivitas dari makna adalah relative dan temporer.
Teori kritis dan interpretif : Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat prespektif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati. Yang hanya bersifat tentative dan relative. Sedangan pendekatan teori kritis (critical theories) cenderung menggunakan keputusan-keputusan yang absolute, prespektif dan juga politis sifatnya.

Kedua, teori-teori kontekstual yang meliputi teori-teori mengenai komunikasi intrapribadi (komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang), komunikasi antarpribadi (komunikasi yang bersifat pribadi antarperorangan), komunikasi kelompok (komunikasi yang terjadi antara orang-orang didalam kelompok), komunikasi organisasi (komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi melibatkan formal dan informal komunikasi), dan komunikasi massa (komunikasi yang ditujukan untuk khalayak yang lebih besar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar