Senin, 13 Juni 2016

Memahami Teori Komunikasi Modul 1 "Pengertian tentang Ilmu dan Teori dalam Komunikasi"

Ilmu Komunikasi adalah ilmu pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang system, proses, dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Sementara itu, teori komunikasi menunjuk pada konseptualisasi atau penjelasan logis mengenai fenomena paristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.
Penjelasn dalam teori didasarkan atas 3 macam prinsip keperluan : Keperluan kasual, keperluan praktis, dan keperluan logis. Berdasarkan fokusnya, penjelasan dalam teori terdiri atas dua kategori : Person centered dan situation centered.
Secara  umum, teori mempunyai 9 fungsi, yakni :
Mengorganisasikan dan menyimpulkan : Mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya sepotong-potong. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal yang terjadi dalam kehidupan. Kesimpulan pola dan hubungan yang ditemukan mendapatkan hasil berupa teori sebagai dasar studi berikutnya.
 Memfokuskan : Aspek dari suatu objek harus jelas fokusnya, menjelaskan tentang suatu hal bukn banyak hal.
Menjelaskan : Membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya. Tidak hanya memahami pola dan hubungan tetapi juga menginterpretasikan peristiwa tertentu.
Mengamati : Teori tidak hanya menjelaskan apa yang yang sebaiknya diamati, tetapi juga member petunjuk bagaimana cara mengamatinya. Teori yang baik berisikan konsep operasional yang bisa dijadikan untuk mengamati hal yang rinci berkaitan dengan elaborasi teori.
Membuat prediksi : Prediksi adalah suatu perkiraan atas apa yang akan terjadi sebagai gambaran apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dimasa sekarang.
Heuristic : Aksioma umum mengatakan, teori yang terbaik adalah teori yang mampu merangsang penelitian sebagai upaya meragsang penelitin selanjutnya.
Komunikasi : Teori seharusnya tidak menjadi monopoli sipenciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan sebagai cara untuk memodifikasi dan penyempurnaan teori.
Kontrol/mengawasi : Sifatnya normative. Asumsi teori dapat berkembang menjadi norma atau nilai yang dipegang dalam kehidupan. Teori sebagai pengendali’pengontrol tingkah laku kehidupan manusia.
Generatif : Fungsi generative menonjol dikalangan pendukung tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori kritis. Teori ini juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan cultural serta untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru.
 Pengembangan teori meliputi empat tahapan :
 (1) Mengembangkan Pertanyaan “Developing Questions”
(2) Menyusun Hipotesis ”Forming Hypotheses”
(3) Menguji Hipotesis “Testing The Hypotheses”
(4) Memformulasikan Teori “Formulating Theory”
Untuk mengevaluasi kesahihan teori ada lima patokan yang dapat dipergunakan yakni : Cakupan teoritis, kesesuaian, heuristic, validitas, dan parsimony (kesederhanaan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar