Ilmu Komunikasi adalah ilmu
pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu
penelitian tentang system, proses, dan pengaruhnya yang dilakukan secara
rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan.
Sementara itu, teori komunikasi menunjuk pada konseptualisasi atau penjelasan
logis mengenai fenomena paristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.
Penjelasn dalam teori didasarkan
atas 3 macam prinsip keperluan : Keperluan kasual, keperluan praktis, dan
keperluan logis. Berdasarkan fokusnya, penjelasan dalam teori terdiri atas dua
kategori : Person centered dan situation centered.
Secara umum, teori mempunyai 9 fungsi, yakni :
Mengorganisasikan dan menyimpulkan
: Mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya sepotong-potong. Kita perlu
mengorganisasikan dan mensintesiskan hal yang terjadi dalam kehidupan.
Kesimpulan pola dan hubungan yang ditemukan mendapatkan hasil berupa teori
sebagai dasar studi berikutnya.
Memfokuskan : Aspek dari suatu objek harus
jelas fokusnya, menjelaskan tentang suatu hal bukn banyak hal.
Menjelaskan : Membuat suatu
penjelasan tentang hal yang diamatinya. Tidak hanya memahami pola dan hubungan
tetapi juga menginterpretasikan peristiwa tertentu.
Mengamati : Teori tidak hanya
menjelaskan apa yang yang sebaiknya diamati, tetapi juga member petunjuk
bagaimana cara mengamatinya. Teori yang baik berisikan konsep operasional yang
bisa dijadikan untuk mengamati hal yang rinci berkaitan dengan elaborasi teori.
Membuat prediksi : Prediksi adalah
suatu perkiraan atas apa yang akan terjadi sebagai gambaran apabila hal-hal
yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dimasa sekarang.
Heuristic : Aksioma umum
mengatakan, teori yang terbaik adalah teori yang mampu merangsang penelitian
sebagai upaya meragsang penelitin selanjutnya.
Komunikasi : Teori seharusnya tidak
menjadi monopoli sipenciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan
terbuka terhadap kritikan-kritikan sebagai cara untuk memodifikasi dan
penyempurnaan teori.
Kontrol/mengawasi : Sifatnya
normative. Asumsi teori dapat berkembang menjadi norma atau nilai yang dipegang
dalam kehidupan. Teori sebagai pengendali’pengontrol tingkah laku kehidupan
manusia.
Generatif : Fungsi generative
menonjol dikalangan pendukung tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori
kritis. Teori ini juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan cultural
serta untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru.
Pengembangan teori meliputi empat tahapan :
(1) Mengembangkan Pertanyaan “Developing Questions”
(2) Menyusun Hipotesis ”Forming
Hypotheses”
(3) Menguji Hipotesis “Testing The
Hypotheses”
(4) Memformulasikan Teori “Formulating
Theory”
Untuk mengevaluasi kesahihan teori
ada lima patokan yang dapat dipergunakan yakni : Cakupan teoritis, kesesuaian,
heuristic, validitas, dan parsimony (kesederhanaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar